SMAN 1 Dan SMA N 2 Painan Ikuti Kelas Menulis

SERGAP. CO.ID,

PESISIR SELATAN, – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskerpus) Kabupaten Pesisir Selatan fasilitasi kelas menulis tingkat SLTA yang diikuti 75 orang siswa/ siswi yang berasal dari SMAN 1 dan SMA N 2 Painan, kemaren jum’at (23/8).

Dalam kegiatan tersebut Diskerpus menghadirkan Raflis Chaniago (Guru SMA N 1 Painan), Zamzami, SH (Pensiunan Guru SD) bersama ister Ernawati, S. Pd (Mantan Guru SMPN 1 Painan) serta Rina Melati (Kepala SDN 38 Lubuk Gambir Bayang).

Kepala Diskerpus Mawardi Roska, S.IP mengajak semua komponen untuk menjadikan Perpustakaan Umum Daerah dan Kantin Literasi sebagai tempat untuk berkumpul para Penggiat Literasi dan tempat untuk mengasah pena (tulisan) serta tempat beraktifitas lainnya sebagai wujud dari gerakan literasi, seperti membaca, menggambar, bercerita/mendongeng, menari, bermain drama atau bentuk aktifitas lainnya dengan nama lain Perpustakaan Inklusif Sosial.

Mawardi juga mengajak para siswa-siswi untuk banyak membaca, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis dengan menjadikan alam sebagai guru, “air yang penuhlah yang bisa tumpah” dan tulislah apa yang anda pikirkan dan jangan tulis apa yang anda baca”.

“Untuk mendorong tumbuhnya kelas membaca, kelas bercerita/ mendongeng, kelas berdrama, kelas melukis, kelas-kelas lainnya Diskerpus siap memfasilitsi berupa tempat beserta perlengkapan, snack, mendatangkan narasumber, serta memfasilitasi hasil karya untuk diterbitkan di media masa maupun sampai ke percetakan untuk dijadikan buku. Hasil karya para penulis terlebih dahulu dilakukan pembedahan di dalam kelas menulis ini yang dilaksanakan setiap hari Kamis jam 16.00 – 17.00 wib,” jelas Mawardi.

Dalam dialog pertemuan kelas menulis ini, para penulis senior siap bersama para penulis pemula untuk berbagi dengan tujuan bagaimana hasil tulisan layak baca dan layak tayang di media massa, maupun untuk dijadikan sebuah buku.

Untuk memotivasi para siswa-siswi peserta kelas menulis, acara perdana kelas menulis ini, para penulis senior berbagi cerita pengalamannya dalam menulis dan teknis-teknis mencari ide serta teknis menuliskannya. Disekitar kita sangat banyak ide untuk menulis, baik alam maupun hidup dan pergaulan manusia.

Sebagaimana, Zamzami, SH membuat sebuah novel “Anak Titipan Guru Menggapai Cita-cita” yang berangkat dari ide pengalaman mengajar di SD Pancuang Taba pada tahun 1970-an. Begitu juga Bapak Raflis Chaniago yang membuat buku novel Sandal Jepit, WC dll.

“Gerakan literasi seperti ini akan dikembangkan sampai ke kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, “tutup Mawardi.

(Wempi Hardi, SH)

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.