FIKes Unigal Ajak Mahasiswanya Untuk Ciptakan Lingkugan Kampus Bersih Narkoba

 SERGAP.CO.ID,

CIAMIS, — Panitia Bimbingan Akademik Mahasiswa Baru (BAMBA) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Galuh Ciamis T.A 2019/2020 menggelar acara Talk Show dengan menghadirkan narasumber dari BNNK Ciamis, bertempat di Aula Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Galuh Jl. R.E. Martadinata No. 150 Ciamis pada hari Jum’at (6/9/2019), peserta yang hadir sebanyak 54 orang terdiri dari mahasiswa baru dari Program Studi Kebidanan dan dari Program Studi Keperawatan serta 30 Orang peserta dari panitia mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Galuh.

Menurut Dandi Rismawan selaku Ketua pelaksana menjelaskan tema yang diangkat kali ini yaitu 3M untuk BAMBA yakni mengenalkan, membantu dan mendidik Kegiatan BAMBA di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Galuh bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa baru dengan situasi kampus dan mengenalkan juga kepada seluruh civitas akademika khususnya yang ada di FIKes Unigal, juga mengenalkan bagaimana sistem pendidikan dan proses belajar mengajarnya.

Digelarnya talkshow tentang bahaya narkoba ini yaitu untuk memberikan wawasan serta informasi baru tentang permasalahan narkoba yang saat ini sudah membuat prihatin kami, sehingga besar harapan setelah kegiatan ini para peserta yang hadir baik itu mahasiswa baru maupun dari panitia memiliki bekal untuk menolak penyalahgunaan narkoba Ia berharap mahasiswa baru mampu memberikan dampak positif terhadap upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba baik individu maupun orang lain, serta berperan aktif dalam upaya menciptakan lingkugan kampus bersih narkoba, pungkas Dandi.

Selanjutnya Kepala BNNK Ciamis Engkos Kosidin, S.Sos., M.Si., sekaligus selaku narasumber yang memaparkan materi dengan judul “Deteksi Dini Penyalahgunaan Narkoba dan Upaya Penanggulangannya”. Selain menjelaskan apa itu narkoba, apa jenisnya serta dampak buruk dari narkoba bagi kesehatan, Engkos menyampaikan pula tentang remaja dengan kelompok resiko tinggi yaitu remaja yang mempunyai rasa rendah diri, kurang percaya diri, mempuyai citra diri negatif, remaja dengan identitas cenderung yang kabur, remaja yang diliputi rasa sedih (depresi) atau cemas (ansietas), remaja yang cenderung melakukan sesuatu yang mengandung resiko tinggi serta besar bahayanya dan remaja yang cenderung memberontak.

Dengan mengenali anak/remaja yang mempunyai ciri-ciri kelompok resiko tinggi, maka dapat diambil langkah-langkah pencegahan, koreksi penyimpangan perilaku dan terapi sedini mungkin sehingga resiko menjadi penyalahguna narkoba dapat diperkecil atau ditiadakan, lanjut Engkos berharap para mahasiswa baru khususnya agar mampu menolak berbagai upaya penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkoba baik di dalam ataupun di luar kampus, pungkas Engkos.

(Mochammad Soleh)

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.