Bupati: Banjir Bandang Di Lubuak Cubadak Pelangai Diduga Akibat Pembalakan Liar

SERGAP.CO.ID,

PESISIR SELATAN, – Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni menduga banjir bandang yang terjadi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Lubuak Cubadak, Kenagarian Pelangai Kaciak, Kecamatan Ranah Pesisir, akibat pembalakan liar dan indikasi ilegal logging di kawasan hutan setempat.

“Benar, laporan masyarakat ada empat titik tanggul yang jebol disini. Sehingga menimbulkan bencana serius bagi masyarakat,” ujarnya saat meninjau lokasi pasca banjir bandang di Lubuak Cubadak, Kenagarian Pelangai Kaciak, Minggu (15/9).

Menurut Bupati, akibat penebangan pohon yang terus menerus berlanjut, kondisi resapan air jadi berkurang, sehingga ketika musim hujan datang pemukiman warga terendam banjir.

“Saya minta kepada masyarakat, nagari hingga kecamatan tolong segera laporkan jika menemukan indikasi ilegal logging ini. Siapapun pelakunya akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” katanya menegaskan.

Sementara itu, Wali Nagari Pelangai Kaciek Rahmadani menyebutkan, masyarakat di daerahnya memang kerap mengolah kayu ladang sebagai bahan bangunan. “Ya, sebagian masyarakat biasanya mengolah kayu ini di ladang mereka yang lokasinya berada pada daerah hulu sungai,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya bakal segera menertibkan dengan cara mengeluarkan Peraturan Nagari (Pernag) di Pelangai Kaciak, dengan harapan agar kayu yang diolah masyarakat lebih jelas arahnya.

“Jadi, siapapun nanti yang megolah kayu ladang melapor ke kantor Wali Nagari dan mengisi formulir yang kami siapkan. Hal ini sebagai antisipasi agar masyarakat tidak mengambil kayu dalam jumlah yang banyak. Nanti, dimana lokasinya kami akan cek dulu, apakah itu layak atau tidak nagari yang akan menenetukan,” ucapnya.

Terkait sejumlah tanggul yang jebol pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Lubuak Cubadak, pihaknya juga sudah menyiapkan dana tanggap darurat dari nagari sebesar Rp15 juta.

“Apakah nanti dana ini bisa digunakan untuk memperbaiki sejumlah tanggul yang jebol, kami bakal koordinasikan dengan kecamatan dan kabupaten. Sebab, saat ini sudah masuk musim kesawah. Tidak apa dana habis asal masyarakat kami puas,” tuturnya.

(Wempi Hardi, SH)

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.