Warga Keluhkan Proyek Pelebaran Jalan Provinsi Oleh PT. Bangun Pilar Patroman Yang Mengakibatkan Permukiman Warga Banjir

Warga Kawalu Keluhkan Proyek Pelebaran Jalan Provinsi Yang Bikin Banjir

SERGAP.CO.ID

KOTA TASIKMALAYA, || Warga Masyarakat Rt 03 Rw 07 Kelurahan Gunung Gede Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya Keluhkan pekerjaannya pelebaran Jalan Provinsi yang berlokasi di Jalan Syeh Abdul Muhyi yang di kerjakan PT. Bangun Pilar Patroman dengan anggaran Rp. 5. 145.315.980,79. Proyek yang sedang berjalan dituding sebagai penyebab banjir pemukiman warga.

“Di sini menjadi banjir kalau hujan gede, tapi enggak tinggi dan cepat surutnya. Tapi sekarang airnya enggak bisa ngalir karena proyek pelebaran Jalan dan gorong-gorongnya di tutup dengan Brangkal yang mengakibatkan banjir,” kata Rd (45), salah seorang warga sekitar. Minggu (31/10/2021).

Pasalnya, Gorong-gorong yang sebelumnya ada sekarang di cor untuk pelebaran jalan dan untuk pengantian gorong-gorong sampai detik ini belum di kerjakan sehingga di musim penghujan warga merasa di rugikan yang mengakibatkan banjir (Genangan Air) sehingga masuk kedalam rumah.

Selain itu, Rd juga mengatakan bahwa pekerjaan pelebaran jalan provinsi tersebut tidak mengutamakan kepentingan masyarakat umum. Namun sudah beberapa kali di sampai kepada pihak pelaksana PT. Bangun Pilar Patroman belum ada tindakan sampai sekarang.

Hal serupa diungkapkan Masum tukang tambal ban dan pedagang nasi goreng Usman Setelah ada pekerjaan jalan tersebut, pendapatannya juga turun drastis. Biasanya, sehari ia mendapatkan uang Rp 200.000, kini hanya Rp 25.000.

Ia mengaku sudah menanyakan kompensasi bagi warga yang terdampak akses jalan tempat usahanya kepada mandor proyek. Tetapi, sampai sekarang, belum ada tindakan dari pelaksana proyek.

“Kalau tetap tidak ada tindakan, kami akan laporkan ke dinas Provinsi dan gelar aksi Pembangunan ini bagus, tapi jangan merugikan rakyat,” ujarnya.

Keluhan juga diungkapkan Oman, bengkel las Tralis dan H. Wildan Zaki Servis Komputer Bordir Menurutnya, banjir di kawasan tersebut tidak akan parah bila bukan karena proyek pelebaran jalan dan gorong-gorong tersebut di tutup dengan brangkal dan tidak mengutamakan kepentingan masyarakat dulu. “Keluhnya.

(Rizal)

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.